Rabu, 03 Oktober 2012

Menjadi Super Entrepreneur Di Negeri Dengan Ranking 129…

Dengan penduduk dunia yang mendekati 7 milyar orang saat ini, pemenuhan kebutuhan pokok penghuninya menjadi tantangan tersendiri. Makanan, energi dan air  menjadi problem utama untuk dapat diatasi. Menyusul kebutuhan lainnya yang juga sangat mendesak seperti kesehatan, perumahan dan pendidikan. Siapakah yang akan mengatasi masalah-masalah ini ?, pemerintah kah ?, sebagian ya – tetapi itu tidak cukup. Salah satu harapan itu ada pada para entrepreneur, mengapa ?

Siapa yang akan mengambil resiko untuk mengolah tanah-tanah gersang untuk ditanami bahan makanan ? siapa yang akan mencoba bibit-bibit tanaman baru ? siapa yang akan menanam pohon-pohon agar terbentuk cadangan air jangka panjang ? siapa yang akan mengeksplorasi sumber-sumber energi baru ? dlsb.dlsb.

Intinya negeri ini sangat membutuhkan sebanyak mungkin entrepreneur, yaitu orang yang mau mengambil resiko untuk mengimplementasikan ide-idenya dalam bentuk usaha/enterprise , siap menerima dan bertanggung jawab apapun hasilnya.

Entrepreneur adalah orang yang bukan hanya mengatasi problem dan memenuhi kebutuhan sesama saat ini, dia juga harus mampu mengantisipasi masalah atau kebutuhan dan memikirkan solusinya sebelum masalah atau kebutuhan itu muncul di masa yang akan datang.

Dengan peran yang begitu besar di masyarakat, apakah kita di negeri ini sudah cukup keras berusaha melahirkan para entrepreneur-entrepreneur ini ?.  Jawabannya akan saya sarikan dari laporan World Bank terakhir yang dituangkan dalam Doing Business 2012.

Dari sisi kemudahan usaha di 183 negara yang di survey, kita yang di Indonesia menduduki ranking 129 turun dari ranking 126 tahun sebelumnya. Semaking besar angka ranking ini semakin sulit berusaha. Ranking 1 adalah yang paling mudah dan ranking 183 adalah yang paling sulit, bisa kita bayangkan sesulit apa ranking 129 ini maknanya.

Sebagai pembanding dengan negeri tetangga, Singapore adalah ranking 1, Tailand 17, Malaysia 18, Brunei 83, Vietnam 98, Philippine 136 dan Timor Leste 168. Kita hanya lebih mudah sedikit dibandingkan Philippine dan Timor Leste, tetapi jauh tertinggal dari jiran-jiran terdekat kita.

Bila ranking tersebut diperinci lebih jauh, maka ranking untuk memulai usaha baru kita menjadi lebih sulit lagi yaitu di urutan 155, urusan pajak di ranking 131, urusan pemberlakukan kontrak di urutan 156, urusan kepailitan di urutan 146, urusan perlistrikan di urutan 161.

Untuk fair-nya, ada juga yang lebih baik yaitu perijinan property di urutan 99, perolehan credit 126, perlindungan investor 46, dan perdagangan lintas batas di urutan 39.

Lantas apa maknanya semua ranking tersebut di atas ? tergantung dari apa atau di mana kedudukan kita. Masing-masing kita harus berbuat sesuai dengan kedudukan kita, "…Hai kaumku, berbuatlah menurut kedudukanmu, sesungguhnya aku pun berbuat. Kelak kamu akan mengetahui, siapakah yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini (di akhirat nanti). Sesungguhnya, orang-orang yang lalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.” (QS 6 : 135)

Maka bagi Anda yang memegang otoritas yang terkait dengan kemudahan-kemudahan usaha tersebut di atas, permudahlah segala urusan semaksimal mungkin yang Anda bisa. Kemudahan yang Anda berikan akan memiliki multiplier effect pada lahirnya para entrepreneur baru dan berarti juga solusi-solusi baru bagi problem dan kebutuhan masyarakat.

Bagi Anda yang akan menerjuni dunia entrepreneur, jangan jadikan berbagai kesulitan yang akan Anda hadapi sebagai penghalang.  Persiapkan diri Anda untuk menghadapinya dan jadikanlah berbagai kesulitan itu sebagai tantangan untuk ditaklukkan.

Bila orang kebanyakan di Singapore bisa jadi entrepreneur, itu wajar karena di negeri dengan ranking 1 dalam kemudahan usaha selama beberapa tahun berturut-turut itu segalanya memang mudah. Tetapi bagi Anda yang akan menjadi entrepreneur di negeri dengan ranking 129 ini, bukan orang kebanyakan yang bisa melakukannya. Diperlukan super entrepreneur untuk bisa menaklukkan seluruh tingkat kesulitan yang akan Anda hadapi.

Andalah super entrepreneur itu, karena Anda bisa menjadi entrepreneur di negeri dengan ranking 129 ini ! Insyaallah.

Menduga Harga Emas Dengan Dollar Base Money…

Banyak cara orang untuk memprediksi harga emas kedepan, semuanya memiliki argumennya sendiri. Maka melalui tulisan ini saya perkenalkan cara yang menurut saya sendiri cukup akurat. Saya menggunakan teori supply and demand yang sederhana saja. Bila Dollar dan emas kita anggap sebagai barang dengan supply and demand-nya masing-masing, maka interaksi keduanya akan membentuk harga yang menarik.

Untuk keperluan ini saya gunakan data supply uang yang paling dasar yaitu yang disebut base money atau the monetary base. Ini adalah uang yang paling likwid yang terdiri dari uang koin, uang kertas dan cadangan bank komersial di bank sentral. Data untuk base money Dollar saya ambil dari datanya the Fed.

Data ini kemudian saya padukan dengan data harga emas internasional yang disajikan oleh Kitco. Untuk keperluan analisa sederhana ini saya hanya ambil data per enam bulan – sejak pertengahan tahun 2008 sampai sekarang. Tahun 2008 saya pilih karena tahun tersebut adalah tahun dimana konsep Quantitative Easing mulai diperkenalkan, jadi penggelembungan uang Dollar terjadi mulai tahun itu.

Perhatikan sekarang perkembangan US$ base money yang saya padukan dengan pertumbuhan harga emas dalam grafik berikut :

Base Money vs Gold

Secara kasat mata dua grafik tersebut sangat berhubungan satu sama lain. Hubungan ini dalam statistik bisa dilihat dari correlation coefficient-nya yang sampai 99.87%, artinya kurang lebih ya sangat sangat berhubungan.

Nah sekarang kita amati yang garis base money dahulu, mengapa base money Dollar melonjak menjadi lebih dari tiga kalinya dari pertengahan tahun 2008 (US$ 833 Milyar) menjadi US$ 2,615 Milyar pertengahan tahun ini ?. Antara lain karena selama periode ini ada dua kali QE yait QE 1 dan QE 2 yang masing-masing nilainya US$ 600 Milyar.

Dapat kita katakan bahwa QE ternyata membawa peningkatan base money yang lebih besar dari jumlah QE itu sendiri. Bila total QE dari 2008 sampai dengan pertengahan tahun ini hanya US$ 1,200 Milyar ; US base money-nya ternyata bertambah sebesar US$ 1,782 atau mendekati 1.5 kalinya.

Kita lihat harga emas dalam periode yang sama tersebut melonjak dari US$ 899/Ozt ke US$ 1,600. Atau secara rata-rata setiap tambahan 1 Milyar Dollar base money, menaikkan harga emas dunia dalam Dollar sebesar sekitar US$ 0.65/Ozt.

Sekarang kita lihat kedepannya seperti apa kira-kira harga emas dunia dalam Dollar. QE III atau yang di pasar disebut QE-infinity, intinya merupakan rencana the Fed untuk mebanjiri ekonomi Amerika dengan tambahan US$ 40 Milyar/bulan tanpa batas yang ditentukan. Untuk sementara  ini batas itu diperkirakan 2015 saat mereka berharap ekonominya pulih.

Jadi dari sekarang sampai akhir 2014 akan ada 27 bulan kali US$ 40 milyar atau US$ 1,080 Milyar uang baru ditambahkan oleh the Fed ke ekonomi Amerika. Bila dampaknya ke base money sama dengan QE 1 dan QE 2, maka dari sekarang sampai akhir 2014 akan ada kenaikan Dollar base money sebesar 1.5 x US$ 1,080 Milyar atau US$ 1,620 Milyar.

Dari sini kita bisa hitung harga emas sampai akhir 2014 kira-kira akan bertambah 0.65 x US$ 1,620 atau bertambah sekitar  US$ 1,053/Ozt. Kalau sekarang harga emas di kisaran US$ 1,760/Ozt, maka akhir 2014 harga emas dunia akan berkisar di angka US$ 2,813/Ozt atau akan mengalami pertumbuhan mendekati 60% dari sekarang.

Namanya juga dugaan, tentu saya bisa saja keliru. Tetapi yang jelas palu the Fed sudah diketok, QE-Infinity sudah digelindingkan. Kita hanya tahu apa dampaknya QE ini terhadap harga emas - yang berarti juga daya beli uang kertas kita - dari apa yang sudah terjadi dengan dua QE sebelumnya. Maka apa salahnya kita belajar dari apa yang sudah terjadi ini, kemudian kita memproteksi diri dari dampak buruknya yang sudah terbukti selama ini. Wa Allahu A’lam.